<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11664549\x26blogName\x3danother+try\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://bla3x.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://bla3x.blogspot.com/\x26vt\x3d4702894869577277822', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

another try

Tuesday, February 14, 2006

Belajar bahasa Inggris dengan gembira dan tetap ada hasilnya

Saya akhirnya ikutan milis beasiswa, siapa tahu nanti bisa dapet rejeki beasiswa. :) Banyak ulasan dalam milis tersebut, informasi dan termasuk curhat. Satu syarat utama untuk mendapatkan beasiswa adalah TOEFL, yang menjadi ukuran canggihnya bahasa Inggris sang pelamar beasiswa. Di milis pun terdapat berbagai trik untuk bisa lulus TOEFL dengan nilai tinggi. Herannya, tidak ada tips untuk bisa berbahasa Inggris dengan baik, apalagi bagaimana caranya mencintai bahasa asing tersebut. Padahal menurut saya, pentingnya bahasa Inggris itu tidak hanya untuk dapat nilai TOEFL 600 ke atas, tapi untuk bisa berkomunikasi dengan dunia luar dan masyarakat internasional.

Mungkin ada yang bilang saya pemimpi dan bahwa tidak semua orang punya kesempatan ke luar negeri. Tapi coba bayangkan, kita hidup tidak sendiri, masih banyak orang di luar batas negara Indonesia dan masih banyak kesempatan di luar batas negara Indonesia. Berbekal bahasa Inggris, itu artinya akan membuka kesempatan kita ke luar batas Indonesia. Tidakkah kemungkinan berkomunikasi dengan mereka yang berbeda adalah kenyataan yang mengasyikkan?

Jadi, yang harus pertama kali ditanamkan dalam hati, bahasa Inggris tidak hanya untuk lulus ujian, bahasa Inggris adalah pintu komunikasi ke dunia lain dengan manusia lain. Jadi kita tidak hanya harus menguasai bagaimana menjawab soal di lembaran kertas TOEFL tapi bagaimana menggunakannya dalam suatu interaksi sosial.

Pernah membayangkan tersesat di suatu tempat dimana tidak satu orang pun bisa mengerti permohonan tolong kita? Tanamkan dalam hati, bahasa Inggris mungkin bisa membantu kita pada saat-saat tersebut. Pernah frustasi melihat banyaknya lowongan kerja di negara tetangga yang menuntut kefasihan berbahasa Inggris? Tanamkan dalam hati, bahasa Inggris bisa membuat kita terlepas dari jerat pengangguran yang semakin ketat di Indonesia.

Kalau relasi antara bahasa Inggris dan ujian sudah bisa diputuskan, beban belajar bahasa Inggris pun akan menjadi lebih ringan. Mari belajar bahasa Inggris untuk bisa berbahasa, bukan untuk mendapatkan nilai. Caranya sangat gampang dan menyenangkan, saya sudah coba sendiri dan tidak pernah merasa bosan.

1. Perbanyak membaca buku, artikel, tulisan dalam bahasa Inggris.
Ingat, pertama-tama membaca pasti akan ada banyak kosa kata yang kita tidak kenal. Jangan menyerah. Artikan setiap kata dengan bantuan kamus, dan tulis arti kata tersebut di bawahnya. Percaya pada saya, dalam beberapa minggu, anda pun akan berhenti membuka kamus setiap 2 menit dalam membaca tulisan sejenis.

2. Perhatikan pengucapan kata.
Memang kadang sangat susah mengucapkan suatu kata bahasa Inggris dengan baik, tapi bukan berarti tidak mustahil. Jangan keras kepala dan mengucapkan suatu kata seperti halnya bahasa Indonesia. Logat tidak akan bisa hilang, tapi usahakan untuk memperhatikan pengucapan. Untuk ini yang pertama harus dilakukan adalah menguasai penguasaan abjad, dan kemudian perhatikan phonetik yang sering dicantumkan dalam kamus. Kalau masih juga bingung, bisa lihat di website Oxford English Dictionary . Penjelasan yang mereka berikan sangat jelas dan mudah dimengerti.

3. Perbanyak kosa kata anda.
Langkah pertama akan memperbanyak kosa kata anda secara tidak langsung, tapi tidak ada salahnya mendedikasikan 15 menit setiap hari untuk belajar kosa kata baru. Bisa dengan mengulang kosa kata yang didapat dari bacaan, berusaha mencerna lirik dalam musik, atau berusaha untuk menangkap dialog dalam film kesayangan. Tulis kosa kata yang anda pelajari di sebuah buku tulis khusus. Dengan begitu kosa kata tidak akan hilang dan anda akan menyadari kemajuan yang telah anda dapat. Bagi mereka yang memiliki akses email mudah, ikutilah milis Oxford English Dictionary yang akan mengirimkan satu kata dan artinya setiap hari.

4. Coba menulis dalam bahasa Inggris.
Tidak berarti harus langsung menulis karya sastra. Cukup kalimat-kalimat pendek, dan kemudian disusul dengan paragraph pendek. Lalu coba koreksi sendiri tulisan tersebut. Jangan selalu mengandalkan Word Spelling check, karena fungsi ini tidak bisa diandalkan untuk memeriksa kesalahan grammar.

Kuasailah grammar dasar dan ikuti peraturannya dengan telaten. Tidak perlu terburu-buru menulis kalimat yang panjang dan kompleks. Mulai dengan kalimat pendek dengan kosa kata yang simpel. Dengan berjalannya waktu, penguasaan grammar dengan baik dan timbunan kosa kata di bank memori anda, anda pun akan bisa menghasilkan sebuah cerpen atau blog dalam bahasa Inggris. :)

5. Cari teman ngobrol dalam bahasa Inggris
Pasti banyak teman anda yang juga sedang berjuang mempelajari bahasa Inggris, kenapa tidak belajar bareng-bareng? Ajak teman anda untuk meluangkan waktu berbicara bahasa Inggris dengan anda, entah sekedar ngegosip, membaca dialog atau cerita, atau berdiskusi. Kalau malu, cari tempat dan waktu dimana anda tidak akan diganggu, taman kota, lorong kampus atau kamar kost.

Kalau enggan, latihan saja sendiri di kamar. Lafalkan kata-kata dalam bahasa Inggris atau baca novel kesayangan dengan lantang. Dengan melantunkan sebuah lagu kita pun jadi gampang mengingatnya. Sama dengan tulisan, dengan melantunkan sebuah puisi, kita pun akan mengingat bait-baitnya dengan lebih mudah.

6. Artikan lagu kesayangan anda.
Setiap orang pasti mempunyai lagu kesayangan. Kalau kebetulan lagu kesayangan anda dalam berbahasa Inggris, kenapa tidak coba diartikan? Akan bisa lebih menghayati lagu tersebut, dan anda pun akan menambah bank kosa kata.

7. Coba menonton film berbahasa Inggris tanpa membaca terjemahan.
Pertama-tama akan membuat pusing kepala, tapi latihan ini sangat penting. Otak anda pun akan terlatih untuk ter-set dalam bahasa Inggris. Bisa berpikir dalam bahasa Inggris akan membantu ketika anda harus mendengarkan, berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris.

Inilah sedikit tips sehari-hari saya. Kalau yang lain mau berbagi, monggo.. :)

18 Comments:

  • Di website bbc.co.uk ada bagian utk. belajar bhs inggris dengan cara menyenangkan pula. Listening, phrasal verb, etc.
    Trus, kalo aku sih di sini ada juga majalah speak up, bagusnya ada kosa kata, slang yang diterjemahin, etc. ada cd dan filmnya, lumayanlah...
    karena tinggal di Spanyol, bhs. inggris kita gampang tumpul...
    he he...
    Oya, ga usah takut utk. melakukan kesalahan, namanya juga bukan bahasa kita sendiri...
    (spanish joke:
    Do you english spoken?
    Yes, pero poquen ( poco= a little)
    (pero= but)

    When do you book?
    (book=libro, libro=I'm free - from verb= librar=free)
    I'm book on Sunday
    Ho ho ho....sorry...I'm just joking

    :P

    By Anonymous Anonymous, at February 14, 2006 6:52 PM  

  • «Padahal menurut saya, pentingnya bahasa Inggris itu tidak hanya untuk dapat nilai TOEFL 600 ke atas»
    LOL, tapi kenyataannya memang banyak yang menuntut ilmu (dengan les ING segala macem) hanya untuk meraih nilai toefl setinggi-tingginya. Kalau untuk aplikasi sekolah sih yah normal, terutama uni luar. Tapi kadang, misal di Jkt, iklan kerja menuntut nilai toefl sekian-sekian (biasanya 500-an) padahal 500 itu bak kemampuan italian saya yg masih 'infancy' belom genap 1 tahun (kata orang betawi, segitu mah kaga magap!). Bien revenons à nos moutons: si aplikan diinterview, kertasnya lengkap, toeflnya "pass" tapi tidak ada tes untuk mengetahui seberapa baik kemampuannya -padahal, deskripsi jobnya bilang "bhs Inggris aktif- nah loh, selidik punya selidik, si pewawancara/manager-nya sendiri ngga gape dengan bhs Inggrisnya.

    *mort de rire.

    oyah, boleh tanyakah? dulu pipit harus punya sertifikat dalf kah buat unige.ch ? heheee... itu salah satu aspirasi saya, pengen ambil tes buat liat/ ukur kemampuan sendiri, soalnya selama ini masih gamang sih -apalagi tes beneran dalf, masih ngeper.

    d'accord? pas de souci? sans de prob pour ça? LOL

    merci bien mon amie ...
    a+

    By Anonymous Anonymous, at February 14, 2006 11:57 PM  

  • this goes for other languages as well, I think :)
    Nice post :D

    By Anonymous Anonymous, at February 15, 2006 7:00 AM  

  • With all due respect to other language speaker, it helps to have a native-speaker boy/girl friend. At least you have lots of new vocabulary ...
    Hehehe ..

    By Anonymous Anonymous, at February 15, 2006 7:44 AM  

  • Naga: Betul, itu dia, jangan takut membuat kesalahan. Saya pernah di sini malu setengah mati waktu salah ngomong sama prof dari Amerika. Waktu saya mohon maaf bertubi-tubi dengan muka merah padam, dia malah tersenyum dan bilang: "Don't apologize yourself, it's normal that you make mistakes. Besides, I cannot speak Indonesian myself. Why should I expect you to speak English perfectly, when I cannot speak your language at all."

    Tuh kan..Profesor aja ngomong begitu. Jadi jangan malu, mistakes are lessons. :)

    Macchi: Itulah dia Macchi. Kok ya belajar bahasa hanya agar ada ijazah. Pas disuruh ngomong, ga gi gu ge go. Buang-buang waktu dan uang saja kan?

    Terus terang ya Macchi, saya ini tidak pernah ikutan tes TOEFL apalagi DEFL. Aneh kan..hihihi..abisnya pas ngelamar beasiswa dan kuliah tidak ada persyaratan seperti itu. Saya kuliah bukan di Uni Geneve, saya kuliah di Institute yang bilingual, jadi tidak perlu punya DEFL.

    Tapi sewaktu diles-in sama pemerintah di sini, akhirnya saya ikut ujian. Lupa euy namanya, tapi ya..setaraf DEFL lah..untuk tingkat menengah.

    Mahli: Iya, secara umum. Tapi banyak bahasa yang menuntut latihan yang lain. Seperti Perancis atau Jepang, ada banyak latihan khusus lainnya, yang kurang diperlukan untuk bahasa Inggris. Kamu pasti lebih tahu. :)

    Silverlines: Hihihi...finally some said it! I didn't want to give that suggestion since I don't want to be accused of giving any 'propaganda'..hihihi. But you are totally right my friend.

    Plus, if your gf or bf is bilingual or trilingual, you may learn many languages at the same time.:D

    By Blogger Pipit, at February 15, 2006 9:17 AM  

  • wah... ini permalink boleh bookmark! tulisan bagus, bermanfaat, makasih, semoga banyak mendatangkan pahala :)

    By Blogger Eddy Fahmi, at February 15, 2006 9:34 AM  

  • Works for me, at least ... Although it was purely not the intention, I realized when I started opening Webster more often than usual hahaha.
    And yes, bilingual, trilingual helps a lot .. especially in the country that has a lot of cantons *winks*

    By Anonymous Anonymous, at February 15, 2006 9:39 AM  

  • Pesan buat Garisperak: are we referring to pillowtalks here, what with the native speaker bf/gf shimozzle (???)
    pillowvocabulary aye? LOL
    gula-gula elo berlokasi di mana kah, GMT +0 di Britania yah? lol, pipit maafkan telah ngabis2in bytes di blogmu. excuse moi infiniment!

    returning the respect to other languages: Pipit: euh zarbi non. ca m'étonne de savoir que l'on ne t'as pas démandé d'un sertificat des trucs comme ça etc ... car ce serait tellement de rigueur ces-jours ci je pense. Dis moi, seulement parce que je suis curieux, si on paie des taxes aux écoles en Suisse ou quasi-gratis?

    bix à tous

    m

    By Anonymous Anonymous, at February 15, 2006 11:57 AM  

  • Mimimama: Seneng kalau tulisan singkat ini bisa bermanfaat. :)

    Silverlines: *wink wink* juga, you got it right girl..hihihi. :)

    Macchi: Kamu teh memang kebiasaan, tapi ndak apa-apa..hehehe. Hayo beri penjelasan sil..hihihi.

    A propos les certificates de langue, je pense j'avais tellement la chanche. Maintenant, mon Institut demande le TOEFL aussi.

    On doit payer le tax universitaire en Genève. Pour l'Institut, le tax est 1000 CHF par semestre. L'Uni est moin chère. Heuresement, jusqu'au aujourd'hui j'ai jamais payé le tax sauf le tax administrative. Grâce a la bourse et mon travail. ;)

    By Blogger Pipit, at February 15, 2006 5:06 PM  

  • Alritey Macchi, no it is not (only) pillowtalk (sorry to ruin your imagination) ..
    Fortunately, this guy is not a gula-gula for me (although yes he is sweeter than candy) and therefore with some ample knowledge about art, history, politics, economics, my additional vocabulary are not focused on the area -you know what- of pillow talk.
    And of course, you may keep guessing where he is and/or where he is from, my lips are sealed .. :-P

    By Anonymous Anonymous, at February 16, 2006 2:46 AM  

  • Pipit: pourquoi on te demande un resultat de test de toelf? pas grave, tu le feras facilement!

    Garisperak: not ONLY pillowtalk eh? berarti ...

    ahah GMT+0 kan? LOL

    anyhow, no imagination of mine ruined for there was none in the first place eh.


    macchiato

    By Anonymous Anonymous, at February 16, 2006 5:33 AM  

  • Pit, excuse me for using your commenting system to have 'something' explained to Monsiour Macchi ya hehehe.

    To Macchi : Well, let's assume that there is pillowtalk aside to any other more important talk exchanged. And about GMT+0 .. keep guessing ;-)

    By Anonymous Anonymous, at February 16, 2006 8:12 AM  

  • Mbak Pipit, salam kenal ya...terimakasih untuk blognya, sangat membantu untuk belajar bahasa Inggris :) Saya mau minta ijin nih Mbak, boleh nggak tulisan mbak di blog ini saya print untuk adik saya di Solo? :) Dia masih SMP, dan rumah kami jauh dari warnet (jadi dia ga bisa baca blognya mbak pipit lewat internet), plus di rumah nggak ada komputer karena komputernya saya pakai di Jogja :) Sekali lagi, terima kasih ya Mbak Pipit..:)

    astri
    astrikusuma@yahoo.com

    By Anonymous Anonymous, at May 13, 2006 5:39 AM  

  • saya juga ikut belajar.

    By Anonymous Anonymous, at November 21, 2007 9:17 AM  

  • mba' aku mohon bantuannya ya aku pengen banget bisa bahasa inggris?
    toni tanks before

    By Blogger The Reds Jackets, at July 05, 2008 8:43 AM  

  • saya nadia dri surabaya..saya sekarang duduk di klas 2 sma...
    saya tertarik dengan b inggris sejak saya bersekolah di sma sbi di surabaya......
    kesulitan saya blajar b inggris yaitu dlm speaking.....
    mohon berikan sdikit tip untk masalah saya ini???

    mga bermanfaat....



    from:rumahnadia.blogspot.com

    By Blogger Unknown, at April 22, 2009 7:07 AM  

  • trimakasih tips nya mba,smoga dng sharing knowledge akan menambah amal ibadah mba.

    salam

    By Anonymous Iman, at June 23, 2009 7:50 AM  

  • Saya hanya rindu pada lingkungan dulu ketika saya masih kuliah. Mungkin dengan menulis blog seperti milik saya sekarang ini, hal itu akan tetap membantu saya untuk tetap mengembangkan bahasa inggris yang saya miliki. Tnanks... I like learning English.

    By Anonymous belajar bahasa inggris, at August 04, 2011 6:49 AM  

Post a Comment

<< Home