<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11664549\x26blogName\x3danother+try\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://bla3x.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://bla3x.blogspot.com/\x26vt\x3d4702894869577277822', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

another try

Wednesday, April 13, 2005

Sakit dan produktifitas

Kalau ada yang merhatiin gambar kartun lucu di sideboard, pasti udah ngeh kalau saya ini sedang sakit. Sakitnya sih nggak parah, cuma sakit flu. Tapi saya ini paling sebal kalau sakit flu, karena dibilang sakit juga nggak terlalu parah yang membuat saya rela untuk istirahat total di rumah. Tapi dibilang sehat juga nggak bisa, karena kepala saya puyeng, yang nggak memungkinkan saya membaca, mata berair, hidung mampet, dan badan rasanya nggak enak. Jadi ya tetap nggak bisa bekerja dengan baik, dan teman2 sekantor sibuk nyuruh saya pulang untuk istirahat. Berhubung badan rasanya makin ngilu dan tissu sudah habis, terpaksalah saya pulang.

Tapi kok males banget kalau disuruh tiduran. Akhirnya, ngeblog deh. Jadi selama saya sakit, saya malah produktif menulis, karena menulis menurut saya tidak memerlukan konsentrasi tingkat wahid seperti membaca (pernah coba baca artikel antropologi dengan hidung mampet?), dan dengan menulis saya jadi merasa tidak bermalas-malasan hanya karena sakit flu ringan.

Kalau membicarakan penyakit, saya bisa cerita panjang lebar sampai 3 volume. Habisnya saya ini kok ya sering banget ditaksir sama berbagai penyakit, yang membuat saya sering dijulukin penyakitan. Gimana enggak, habis ujian pasti sakit, kalau musim pancaroba pasti sakit, kena hujan dikit langsung sakit 2 hari, flu bisa sampai 2 minggu, makan salah sedikit sakit lambung kumat atau yang lebih parah alergi sampai muka bengkak seperti balon.

Pindah ke sini yang namanya sumber penyakit jadi nambah deh. Dalam setahun, enam bulannya adalah ajang saya kena tempel penyakit. Masuk musim gugur sakit, pas musim dingin sakit, selesai musim dingin sakit lagi. Pas musim panas, kalau kelamaan di bawah matahari langsung puyeng dan kena heat stroke. Pokoknya hidup saya ini selalu ditemenin sama penyakit.

Tapi karena udah temenan lama ama penyakit, saya jadi 'kuat'. Penyakit jarang membuat saya memberhentikan aktifitas. Dari kecil saya sudah terbiasa ke dokter dan minum obat sampai 5 jenis sekaligus. Nyokap nggak pernah ngijinin saya nggak masuk sekolah kalau hanya demam sedikit. Kalau kita masih bisa berdiri harus tetep pergi ke sekolah. Waktu upacara pun saya nggak pernah mau istirahat walaupun muka saya sudah biru. Saya tetep keukeuh berdiri di lapangan.

Pas kuliah saya pernah tetap masuk ujian walaupun demam tinggi, badan lemas, dan harus digotong sama dua orang temen saya sampai ke bangku ujian. (Thank to centrum overdose and 4 hours of sleep) Teman2 sempat khawatir kalau saya akan pingsan di tengah2 ujian. Selesai ujian saya langsung dipapah sampai ke kamar kost dan langsung terkapar di tempat tidur sampai keesokan harinya. Saya juga tetep tertatih-tatih mengawasi petugas konsumsi membagikan makanan untuk salah satu expo kampus.

Intinya, saya ini tengil banget. Sudah tahu penyakitan, tapi nggak bisa diem, ada aja yang harus dikerjain, rapat yang harus dihadiri, panitia yang harus diurusin, pacar yang harus dikunjungi, dsb. Pernah sekali, sangking teman2 gemes ngeliat saya yang sudah terpincang2 keseleo masih mau ngejer2 anak majalah kampus dan ikutan rapat panitia, mereka menggotong saya rame2 ke dalam mobil buat dianter pulang. Di tengah2 kampus saya tiba2 diangkut rame2. Malunya itu lho...dua megangin kaki saya, dua megangin lengan, satu megangin kepala, satu ngangkut tas dan buku, dan yang satu sibuk ngebuka jalan!

Kalau ada yang tanya kenapa sih saya ini seperti cacing kepanasan, selalu terbirit2 kesana kemari? Jawaban saya: waktu itu nggak akan pernah kembali lagi. Satu detik yang terbuang tidak akan bisa dipungut lagi. Dan berhubung saya ini hanya orang biasa2 saja, saya pengen bisa memanfaatkan semua waktu saya untuk melakukan sesuatu yang berguna. Saya pengen bisa melihat ke belakang dan tersenyum, menyadari bahwa saya telah menggunakan waktu dengan baik.

Jadi siapa bilang kalau penyakitan harus pasrah dan diam di rumah. Penyakit bisa kok diajak kompromi, bisa dicuekin sementara. Yang penting semangat dan kemauan. Energi yang sedikit kalau disalurkan dengan baik bisa menghasilkan karya. Seperti blog saya yang semakin ramai.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home