Pagi
Pagi ini saya bangun kepagian.
Jenewa masih diselimuti kabut tebal musim gugur. Lembab, dingin, tapi sangat segar. Dulu saya menyangka kalau embun itu tidak beraroma, tapi saya salah. Pagi ini saya kembali dimanjakan oleh aroma pagi kota. Wangi sejuk dicampur dengan semilir aroma bunga liar. Saya pun berjalan menuju kantor sambil tersenyum. Menikmati dingin dan memenuhi indera penciuman saya dengan semerbak keharuman alami yang melenakan.
Lapangan rumput yang dipenuhi dengan bunga liar di samping jendela kantor pun menyebarkan harum pagi yang tidak bisa tersaingi oleh bayfresh merek bunga apapun. Jendela terbuka lebar, saya siap menghadapi hari ini.
Ah...sungguh saya cinta kota ini.
Jenewa masih diselimuti kabut tebal musim gugur. Lembab, dingin, tapi sangat segar. Dulu saya menyangka kalau embun itu tidak beraroma, tapi saya salah. Pagi ini saya kembali dimanjakan oleh aroma pagi kota. Wangi sejuk dicampur dengan semilir aroma bunga liar. Saya pun berjalan menuju kantor sambil tersenyum. Menikmati dingin dan memenuhi indera penciuman saya dengan semerbak keharuman alami yang melenakan.
Lapangan rumput yang dipenuhi dengan bunga liar di samping jendela kantor pun menyebarkan harum pagi yang tidak bisa tersaingi oleh bayfresh merek bunga apapun. Jendela terbuka lebar, saya siap menghadapi hari ini.
Ah...sungguh saya cinta kota ini.
2 Comments:
How I wish the be there too and feel the scent of the morning.
How are you, dear ?
By Anonymous, at October 12, 2006 6:12 AM
lucky you, pit.
penggambaran yang bagus untuk suasana paginya, pit.
gue seakan berada di sana juga :D
By Anonymous, at October 13, 2006 9:16 AM
Post a Comment
<< Home