<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11664549\x26blogName\x3danother+try\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://bla3x.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://bla3x.blogspot.com/\x26vt\x3d-7789106079863623670', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

another try

Tuesday, September 05, 2006

PhD = Permanent Head Damage

Yup...untuk kebanyakan orang (terutama para PhDs) PhD itu kepanjangan dari permanent head damage!

Setiap ditanya mengenai status dan saya jawab mahasiswa PhD, kebanyakan yang nanya komentar...wow. Mungkin kagum, tapi bagi saya penderita, si phd, si wow berbunyi "wow, I am that crazy to take this path".

Kalau ditanya kenapa saya ngotot ngelanjutin kuliah ketika banyak teman saya yang sudah memilih kehidupan nyaman di dunia karir atau keluarga, terus terang jawabannya sudah lupa.

Apakah karena kebanggaan status? Enggak juga. Bangga mana status pelajar, terserah seberapa banyak S-nya, atau kartu nama dengan title manajer atau kepala ini itu?

Dan PhD, seperti halnya berbagai gelar sarjana juga nggak menjamin pekerjaan dan hidup layak.

Sudahlah lima tahun menyiksa kepala dengan berbagai pertanyaan yang nggak penting tapi dipenting-pentingkan, setelah lulus malah dapat jawaban: "I'm sorry, you're too qualified for the job."

Jadi ya benar, kuliah PhD itu benar-benar merusak kepala.

High opportunity cost, identity crisis, low self esteem, 24 hours thinking, uncertainties, to end up in another uncertainty.

Setiap pagi yang pertama kali muncul di kepala bukan "terima kasih Tuhan saya masih bisa bangun dan menikmati matahari", tapi "dear God, what have I done for my PhD?!" Setiap menit dipenuhi dengan penyesalan akan kemalasan atau hampanya ide di kepala. Kebiasaan menunda-nunda, baik dengan menenggelamkan diri ke berbagai pekerjaan, membalas email, sekedar menulis blog, atau mentertawakan diri sendiri dengan menyimak buku suci para PhDs.

Punggung dan bahu sering kaku karena membungkuk terlalu lama membaca berbagai bahan yang 90% membosankan, sambil menahan kantuk bergumam, "why in the hell that I am reading this?" Sedangkan sepuluh persennya adalah bahan yang sudah membahas tema yang sedang lagi diusahakan mau ditulis.

"So, HOW ABOUT THE ORIGINALITY QUESTION?!"

*another month of finding justification and added value*

Baca...baca...bikin catatan...ganti topik...baca bahan baru...bikin catatan...ide buntu...depresi...exit-strategy...penyesalan...baca...baca...dan akhirnya bertanya, selama tiga tahun ini saya sudah nulis apa aja?

Nggak mau jawab.

9 Comments:

  • Sebenarnya, apapun itu jalan yang kita tempuh, semua punya + dan - nya juga, semua punya problem dan kendala masing-masing Pit.

    Kalau saya sendiri, kenyamanan itu relatif dan nggak steady, minggu ini nyaman minggu depan lain lagi masalahnya.

    Oh well, gua mau nulis email tapi dikumpulin dulu deh biar panjang ceritanya :-)

    By Anonymous Anonymous, at September 06, 2006 6:16 AM  

  • makanya gue ogah ngambil PhD. biarpun udah disuruh-suruh babe juga suami, lebih tertarik ngambil master lagi.

    good luck ya, Pit. ngerti banget gimana pusingnya!
    TETAP SMANGAAATTTSSSSS!!! :)

    By Blogger loucee, at September 06, 2006 4:50 PM  

  • Pipit, tetap happy, tegar dan semangat ya! Because you one smart & lucky girl!

    By Anonymous Anonymous, at September 07, 2006 4:47 AM  

  • Gimana2, pasti deh akan ada hikmahnya, entah taunya sekarang atau nanti . Klo kayak di pilem sepidermen,"Dlm kekuatan yg besar ada tanggungjawab yg besar" v(^_^)v

    Klo udah PhD, kapasitas diri pasti meningkat.Ini aja udah jadi modal kontribusi & kemanfaatan potensial yg gede. Lantas?

    Yg menarik dr PhD saya kira adl lingkungan pergaulan dan relasi dr temen2. Kumpul2 ama mereka, pasti ada deh peluang2 yg bisa diambil; peluang2 yg matching ama kapasitas diri.

    Tp yg penting gimana2; jangan lupa utk temukan dan lakukan hal2 yg kita suka.

    Jadi PhD bg saya amat keren & membanggakan; jika kita melihat ke depan terkait hal2 signifikan yg bisa dilakukan.

    ^_^

    By Anonymous Anonymous, at September 07, 2006 6:47 AM  

  • ada kepanjangan lainnya loh! kik kik kik

    :D

    By Anonymous Anonymous, at September 07, 2006 11:41 AM  

  • Waduh... ternyata senasib.
    Now, I lose my sole, don’t know where I am and who I am.

    By Anonymous Anonymous, at September 07, 2006 2:18 PM  

  • Hahaha... you just feel boring, pit.. Take a break for a while to re-charge your energy...

    But.. yeah I agree.. other people yard are always greener...

    I always dream to persue my master, I always do.. But it always ended up with: No right timing, too much thinking on the Positive and Negative Stuff, and then you know it... I always got stuck in my way..

    But.. girl... way to go with your PhD... It's a great journey to fight for and on the next day.. you will realize.. how lucky you are to take those path =).

    Good Luck Pit.. =)

    cheers,
    sanny

    By Anonymous Anonymous, at September 11, 2006 9:20 PM  

  • Pit, I just want to say....well,
    since you have already taken PHD path, do it as best as you can. I hope it would be useful for the world when you finish it and can dedicate yourself to improve or to reach your target.
    Just think the people that don't have a chance to study and they must work for living. Please do it for them and they'd be grateful.
    Because knowledge is the most important thing in life, it's a window. Ignorancy bring poverty.
    Just be patience my friend. And go get that dream!

    By Anonymous Anonymous, at September 17, 2006 12:14 PM  

  • mbak piTTT..teTap smanGaT dan teGuhkan haTi diseTiap hari sampaI nanTi samPai maTiii

    By Anonymous Anonymous, at September 19, 2006 11:39 AM  

Post a Comment

<< Home