Stopan kedua
Abis makan siang bareng2 Xaf and Chris, gue musti naek tram buat ke kantor. Eh..di stopan berikutnya, naek makhluk tampan yang menarik perhatian gue. Cuman dikit, tapi tetep aja..mata tetap melirik. Wajahnya biasa (untuk ukuran orang Eropa, iya nih gue emang lemah hati kalo ngeliat cowok eurasia), tapi enak dilihat..lembut dengan bandel terpendam *senyum penuh arti*. Matanya biru laut..dan dia duduk di bangku di depan gue, menghadap ke gue lagi! Well..well..kita sempet beradu pandang sebentar. Satu detik..maksimal dua, tapi cukup. Cukup membuat hari yang mendung ini jadi lebih indah.
Satu lagi kelebihan kota Jenewa, penuh dengan makhluk tampan dan cantik...berseliweran dimana2. Mata tidak hanya dimanjakan oleh tata kota yang apik, taman kota yang asri, tapi juga penghuni kota yang beragam dengan keindahan mereka masing2.
Jenewa itu seperti dunia kecil. Kota ini sungguh2 kota internasional, hampir semua warganegara, etnis, agama, dan bahasa ada di sini. Beragamnya manusia dan keharmonisan antar perbedaan membuat Jenewa kota impian. What can I say..variety is beauty. To see mixed couples holding hands and love each other reminds me that differences are not damned to dispute. To see children from different culture, ethnic, nationality, and probably religion play together and sometimes have discussion in different languages, and yet able to understand each other, show me a possible future. A future where differences will not create fear or hatred. A future where people will not judge others on their differences. A peaceful future.
Will I see that future? I am afraid not. But then living in Geneva allows me to taste that future.
Satu lagi kelebihan kota Jenewa, penuh dengan makhluk tampan dan cantik...berseliweran dimana2. Mata tidak hanya dimanjakan oleh tata kota yang apik, taman kota yang asri, tapi juga penghuni kota yang beragam dengan keindahan mereka masing2.
Jenewa itu seperti dunia kecil. Kota ini sungguh2 kota internasional, hampir semua warganegara, etnis, agama, dan bahasa ada di sini. Beragamnya manusia dan keharmonisan antar perbedaan membuat Jenewa kota impian. What can I say..variety is beauty. To see mixed couples holding hands and love each other reminds me that differences are not damned to dispute. To see children from different culture, ethnic, nationality, and probably religion play together and sometimes have discussion in different languages, and yet able to understand each other, show me a possible future. A future where differences will not create fear or hatred. A future where people will not judge others on their differences. A peaceful future.
Will I see that future? I am afraid not. But then living in Geneva allows me to taste that future.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home