<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11664549\x26blogName\x3danother+try\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://bla3x.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://bla3x.blogspot.com/\x26vt\x3d4702894869577277822', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

another try

Friday, July 29, 2005

Puanass!!

Whoa...edan, udara di sini puanas banget! Benar-benar musim panas. Sudah tiga hari ini suhu di kota ini melebihi 30 derajat. Ngalah-ngalahin panasnya kota Lampung. Kalau saya mulai ngeluh orang pasti pada langsung ketawa dan nyeletuk "Aren't you coming from tropical country?"

Saya rasa orang di sini kalau denger kata tropical country pasti langsung mengasosiasikan dengan sinar matahari yang terik, suhu udara yang panasnya berapi-api, dan badan yang selalu berkucuran keringat. Saya kadang sampai pegel menjelaskan kalau di Indonesia itu tidak seluruh tempat sepanas yang mereka bayangkan. Lagipula, kelembapan udara di Indonesia, menurut saya, membuat panasnya udara jadi lebih tertahankan.

Tidak seperti di sini, sudah panas, kering kerontang lagi. Tenggorokan selalu kering dan yang namanya botol air minum harus selalu ditenteng kemanapun. Pernah lihat iklan Sprite Blue (kalau nggak salah), yang menampilkan suatu tempat dimana orang-orang kepanasan sampai mengeluarkan lidah api di punggungnya? Nah Jenewa sekarang rasanya seperti itu. Terik mataharinya benar-benar menyengat dan membakar kulit! Tapi masih aja ada orang yang ngotot berjemur, benar-benar acara panggangan daging manusia.

Panas-panas begini rasanya otak dan badan menolak untuk melakukan apa-apa. Terlebih lagi saya ini memang sensitif sekali dengan yang namanya kepanasan. Rasanya badan ini mau meleleh dan otak pun menolak untuk diajak berpikir.

Huaaa...panas!!..serr..serr..*pipit sibuk berkipas ria kayak nona besar*.

2 Comments:

  • Pit, di Spanyol, terlebih di bagian selatan, kadang2 di tempat teduh, termometer bisa mencapai 38-40ยบ celcius. Jadi bisa dibayangkan di luar tempat teduh.
    Tipsnya, kalo mo pergi2 pagi2, bawa botol minum, dan pakai topi. Jam2 panas, kalo bisa berada di rumah aja/tempat kerja. Sorenya, kalo udah teduhan, keluar lagi...Inget tahun 2003, di Perancis ada 10.000 orang tua yang meninggal karena gelombang puanas...ini berhubungan dengan posting gue yg berjudul "penggelapan versus pemanasan global", di categori alam/tek.

    By Anonymous Anonymous, at July 29, 2005 11:03 AM  

  • Kalau gitu enaknya ke swiss kapan yaa, sekalinya dingin bisa sampai minus derajat, sekalinya panas parah banget gitu.. Wah ternyata ditinjau dari iklim, tempat tinggal paling ideal tuh di negara tropis ya kan..

    By Anonymous Anonymous, at August 03, 2005 12:12 PM  

Post a Comment

<< Home