<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11664549\x26blogName\x3danother+try\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://bla3x.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://bla3x.blogspot.com/\x26vt\x3d4702894869577277822', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

another try

Wednesday, November 02, 2005

Headphones: thumbs up or thumbs down?

Sekarang lagi nge-trend berat bagi mereka yang muda dan bergaya untuk menutupi telinga atau lubang telinga dengan headphones kecil berwarna putih, menandakan kalau si dia ngantonging iPod atau mini iPod. Atau bagi mereka yang into hip hop ala MTV, telinga pun ditutupi headphones yang besarnya menyolok mata.

Di bis dan tram, setiap ada anak muda yang naik bis sendirian, pasti telinganya lagi disumpelin berbagai lagu kesayangan. Berusaha mengisolasi dirinya dari dunia sekitarnya, yang dianggapnya menyebalkan, berisik, atau mengganggu. Tanpa sadar kalau musik yang didengarnya malah mengusik orang di sebelahnya. Jess..jess..atau auuooo..auooo..atau ala hip hop sexy..ahhh..ahhh..Belum kalau telinga dicantelin headphones tapi mulut masih mau ngoceh sama ganknya, kuenceng, kayak mereka yang kurang mendengar berceloteh.

Headphones memang alat murah meriah untuk mengisolasi diri dari sekeliling, selain untuk menikmati musik tanpa mengganggu yang lain. Seperti halnya mereka yang punya fasilitas komputer kantor yang bisa dipakai untuk memutar CD atau mendengarkan radio, saya pun menyediakan headphones di laci kantor. Siap untuk dipakai ketika hati ini rindu akan lantunan lagu kesayangan atau sekedar untuk tidak mendengar suara orang yang menyebalkan di kantor sebelah.

Nikmat rasanya bisa bekerja sambil mendengarkan dendang, bukannya obrolan sekretaris kantor yang ngomongin orang kantor atau gosip-gosip murahan lainnya. Tapi sebagai seorang yang impulsif dan senang menari (berjoget tepatnya), menikmati lagu dengan headphones pun sempat membuat profesor saya menaikkan alis. Bagaimana tidak..dia ketok pintu, saya nggak denger, dia masuk dan melihat saya sedang berliuk-liuk di kursi mengikuti dendang lagu.

Put on serious face, click stop music, take off headphones, and asked "Yes Professor, what can I do for you?", with the sweetest smile that I could manage. Thank GOD I have dark skin, he couldn't notice the blush.

*Pipit is with her headphones on, listening to Kala Cinta Menggoda by Chrisye.

1 Comments:

Post a Comment

<< Home