<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d11664549\x26blogName\x3danother+try\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://bla3x.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://bla3x.blogspot.com/\x26vt\x3d4702894869577277822', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

another try

Saturday, October 15, 2005

Istimewa

Ada satu ungkapan yang selalu saya ingat:

It is nice to be important, but it is important to be nice.

Diperlakukan secara istimewa memang enak dan nyaman, tapi entah kenapa saya malah suka risih dan enggan. Saya merasa kadang diperlakukan istimewa secara tidak langsung memperlakukan orang lain secara tidak adil. Banyak yang komentar, jadi kenapa? Nikmati saja, kenapa harus memikirkan orang lain?

Sewaktu kita diperlakukan 'berbeda' secara negatif kita selalu bertanya, "Kenapa saya diperlakukan seperti ini? Apa bedanya saya dengan yang lain?" Tapi ketika kita diberi perlakuan istimewa, jarang kita bertanya, "Kenapa saya diberi pengecualian atau perlakuan istimewa? Apa bedanya saya dengan yang lain?"

Minggu ini saya benar-benar disibukkan oleh sebuah lokakarya yang diselenggarakan oleh kampus. Saya sudah terlibat sejak 3 bulan yang lalu, membantu para dosen yang bertanggung jawab akan lokakarya tersebut. Sialnya, lokakarya ini bertepatan dengan seminggu sebelum batas waktu penulisan draft skripsi saya. Saya sebelumnya berpikir bahwa saya hanya bertugas untuk mengurus persiapan lokakarya, tidak harus hadir atau terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan (saya lebih suka bekerja di balik layar, tidak suka tampil di depan). Tapi ternyata, para dosen itu menyadari bahwa saya harus selalu hadir selama lokakarya berlangsung. Mereka perlu seseorang yang menjamin (tepatnya menjadi seksi sibuk merangkap bibik) semua berjalan dengan lancar. Berhubung mereka sadar bahwa saya harus menyelesaikan draft skripsi, mereka pun menjanjikan perpanjangan batas waktu untuk saya.

Singkat cerita, saya pun menerima surat resmi yang memberikan perpanjangan waktu untuk satu minggu.

Saya bersukur, artinya saya punya waktu 2 minggu untuk menulis (too short, but it's better than nothing). Tapi saya merasa memperlakukan teman-teman saya secara tidak adil. Banyak diantara mereka yang harus bekerja dan juga mempunyai kesulitan untuk menulis draft skripsi mereka, tapi hanya saya yang mendapatkan kelonggaran.

Apakah saya patut untuk mendapatkan keistimewaan ini? Mungkin. Tapi saya tetap merasa bersalah kepada yang lain. Mungkin saya tolol, sok perhatian atau sok adil.

Terlepas dari itu semua, satu yang pasti. Saya hanya punya waktu 2 minggu untuk mempertahankan status pelajar saya. Gambatte!

4 Comments:

  • Ganbatte!! Nasib gua juga ditentukan dalam waktu 2 minggu ke depan ini pit. Huhuu.. kalau kita satu kota we should celebrate :D

    Moga2 lancar semua ya, amin..

    By Anonymous Anonymous, at October 19, 2005 12:38 PM  

  • Hehe..Enaknya yang udah kuliah di luar..

    By Blogger raChmat supriatna, at October 27, 2005 6:14 AM  

  • Apakah saya patut untuk mendapatkan keistimewaan ini? Mungkin. Tapi saya tetap merasa bersalah kepada yang lain. Mungkin saya tolol, sok perhatian atau sok adil.

    Might be because you deserve that treatment, go on - sometimes our interest is a priority.

    ngomong2 gimana akhiran posting ini?

    By Anonymous Anonymous, at October 28, 2005 12:05 PM  

  • Wira: Katanya mo nelpon? Gimana sidang hari ini, sukses kan?

    Rachmat: Kuliah di LN sama seperti kuliah di Indo. Bedanya kalo di Indo pusing ini kuliah bacaannya artinya apa, di sini sama aja tapi doble bingungnya. "Ini terjemahannya apa dan maksudnya apa sih???"

    Naga: Mungkin ya, tapi tetep aja nggak enak hati. Kasihan ama temen2 yang laen. Akhir posting ternyata tetap seperti akhir cerita Disneyland, happy ending. Paper akhirnya selesai dengan perjuangan yang penuh keringat dan air mata. Sekarang tinggal istirahat dan naekin berat badan lagi..hihihi :)

    By Blogger Pipit, at October 28, 2005 5:34 PM  

Post a Comment

<< Home