Oranye
Entah kenapa saya lagi suka warna oranye. Atau karena katanya oranye adalah warna tahun ini?
Ada warna oranye yang selalu membuat saya sesak, oranye sewaktu matahari terbit atau terbenam. Sungguh filosofikal rasanya ketika awal dan akhir dari hari adalah waktu yang terindah.
Hari ini saya pergi jalan-jalan ke desa kecil mungil namun turistik. Gruyere namanya. Terkenal juga karena merupakan produser keju khas negara ini. Pulang-pulang matahari perlahan-lahan mulai terbenam. Berhubung sekarang sudah musim gugur, terbenamnya matahari dimulai dari jam 5 sore.
Tiba-tiba, dalam perjalanan pulang, di depan terbentang luas pemandangan danau yang dikelilingi pegunungan diselimuti salju dan kabut, yang berusaha menelan matahari. Sinar oranye matahari meninggalkan jejak keemasan, dan permukaan air danau pun seakan menjadi lautan emas. Mata saya pun terkagum akan keemasan yang terlihat di sela-sela ranting telanjang pepohonan, sungguh indah.
Ingin mencoba mengarang puisi, malah jadi berpikir, hari adalah analogi hidup manusia. Terbit dan terbenamnya matahari adalah saat yang paling indah karena awal dan akhir adalah saat terpenting dalam hidup.
Sewaktu lahir, seluruh dunia dan waktu adalah sesuatu yang baru yang harus ditelusuri dan dijelajahi. Hidup pun memaparkan keindahan dibalik misterinya. Sewaktu usia senja, dunia dan waktu sudah puas digali dan semua sudah dijalani. Pengertian dan kebijaksanaan yang terbangun oleh waktu memberi pengertian akan hidup dan keindahannya.
Akankah waktu oranye saya seindah senja di musim gugur?
Paling tidak kamar mandi saya terlihat ceria dengan tirai bak mandi baru berwarna oranye. :)
Ada warna oranye yang selalu membuat saya sesak, oranye sewaktu matahari terbit atau terbenam. Sungguh filosofikal rasanya ketika awal dan akhir dari hari adalah waktu yang terindah.
Hari ini saya pergi jalan-jalan ke desa kecil mungil namun turistik. Gruyere namanya. Terkenal juga karena merupakan produser keju khas negara ini. Pulang-pulang matahari perlahan-lahan mulai terbenam. Berhubung sekarang sudah musim gugur, terbenamnya matahari dimulai dari jam 5 sore.
Tiba-tiba, dalam perjalanan pulang, di depan terbentang luas pemandangan danau yang dikelilingi pegunungan diselimuti salju dan kabut, yang berusaha menelan matahari. Sinar oranye matahari meninggalkan jejak keemasan, dan permukaan air danau pun seakan menjadi lautan emas. Mata saya pun terkagum akan keemasan yang terlihat di sela-sela ranting telanjang pepohonan, sungguh indah.
Ingin mencoba mengarang puisi, malah jadi berpikir, hari adalah analogi hidup manusia. Terbit dan terbenamnya matahari adalah saat yang paling indah karena awal dan akhir adalah saat terpenting dalam hidup.
Sewaktu lahir, seluruh dunia dan waktu adalah sesuatu yang baru yang harus ditelusuri dan dijelajahi. Hidup pun memaparkan keindahan dibalik misterinya. Sewaktu usia senja, dunia dan waktu sudah puas digali dan semua sudah dijalani. Pengertian dan kebijaksanaan yang terbangun oleh waktu memberi pengertian akan hidup dan keindahannya.
Akankah waktu oranye saya seindah senja di musim gugur?
Paling tidak kamar mandi saya terlihat ceria dengan tirai bak mandi baru berwarna oranye. :)
2 Comments:
woaaaah .... j'ai été paumé ...
en fait, la gruyere c'est un fromage FR ou SUI ? j'ai tjrs l'impression que c'est frenchie mais j'en suis plus sur après avoir lu ton petit récit. he he
ciao a+
espresso.over-blog.com
By Anonymous, at November 21, 2005 12:01 AM
screen shot dong ahh, digicam dikemanain?
By Anonymous, at November 22, 2005 1:36 PM
Post a Comment
<< Home